Selasa, 03 Mei 2011

Orang yang sudah tua = Childish!

Memaafkan adalah 1 kata yang sangat simpel dan gampang untuk diucapkan. Anak TK saja bisa mengucapkan kata itu. Tapi orang dewasa saja belum tentu bisa untuk benar2 memahami kata itu.

Beberapa hari ini...berapa kali saya berusaha memaafkan orang lain karena tindakan mereka yang menyebalkan? Dan berapa banyak orang yang mau memaafkan atas tindakan saya yang menyinggung mereka. 

Seorang mami kedua saya sering mengatakan : "Memaafkan tapi tidak melupakan"
nah... kadang saya dituntut untuk memaafkan seseorang. Dan ketika pada suatu worshop saya ditanya, "sampai batas mana kamu mau memaafkan orang tersebut?". saya terdiam cukup lama...
Akhirnya saya menjawab, bahwa saya akan memaafkan orang tersebut sampai saya melupakan bahwa orang tersebut pernah menyakiti saya.

Teorinya sih gampang sekali. Pada prakteknya tidak sulit. Hanya amat sangat sulit. 
Berapa hari terakhir ini justru emosi saya gampang terpancing. Dimana akhirnya sifat batu saya yang keluar dan akhirnya justru membuat saya harus menyakiti orang disekitar saya. Dan entahlah apa orang2 tersebut mau memaafkan saya...

Ironis. Kadang saya bertanya2. Batasan mana sih yang menunjukkan sesuatu itu benar atau salah?! Ego manusia kadang menuntut untuk selalu membenarkan setiap perbuatannya. Dan kemunafikan sebagai manusia juga kebanyakan selalu membenarkan orang yang kita sukai.

Beberapa hari ini orang dikeliling saya membuat saya kesal dan memancing emosi saya. Seperti pagi ini. Rasanya ingin kembali membalas argumen2 dari mereka. 

Kehidupan yang menyebalkan. 

Kenapa justru orang yang tua justru sikapnya jauh dari kedewasaan. Mereka mencari teman atau saudara yang mau mendukung mereka. Dan ketika mereka tidak setuju dengan ide saya, haruskah mereka maju berdua untuk menentang saya?????

Arrrrrrgggggggghhhhhhh!!!!!!!!!

menyebalkannnnn!!!

Orang dewasa itu tidak pernah ada yang adil. Mereka itu selalu merasa benar. Merasa lebih tau. Merasa berpengalaman. Tapi mereka lupa. Jika mereka dulu adalah sama dengan saya sekarang. Mereka lupa kalau mereka juga pernah tergelincir dan jatuh!!!!

Dan ketika posisi saya sudah terpojok sedemikian rupa haruskah saya tetap memaafkan mereka? Huh..boro2 memaafkan. Justru amarah yang ada di dada saya!!!!!!! Grrrrrrr....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar